Jasa Penerjemah Bahasa Tersumpah

Pengertian Penerjemah Bahasa

Penerjemah Bahasa ialah seseorang yang menguasai lebih dari satu bahasa dan mampu menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lainnya secara profesional.

Bahasa yang akan diterjemahkan disebut sebagai bahasa asli dan bahasa setelah diterjemah disebut sebagai bahasa tujuan. Para penerjemah bahasa tidak semata-mata menerjemahkan kata demi kata melainkan harus menimbang berbagai faktor dan melihat keseluruhan artikel terlebih dahulu untuk mengetahui arti sebenarnya dari kata atau artikel tersebut.

Jenis-Jenis Penerjemah Bahasa

A. Jenis Penerjemahan Berdasarkan Aspek Kebahasaan

1. Penerjemahan intrabahasa 
         adalah proses alih bahasa dari satu bahasa verbal dengan bahasa verbal yang lain dalam bahasa yang sama. Biasanya penerjemahan ini digunakan untuk mengubah suatu kata yang kurang familier ke dalam kata yang lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Contohnya adalah mengubah puisi menjadi prosa.
2. Penerjemahan antarbahasa
         adalah penerjemahan bahasa verbal dari satu bahasa ke bahasa lain. Ini adalah jenis penerjemahan yang selama ini kita kenal. Contohnya adalah novel bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
3. Penerjemahan intersemiotik
         adalah proses alih bahasa dari bahasa verbal ke bahasa nonverbal, seperti bahasa isyarat atau tanda. Contohnya adalah penambahan bahasa isyarat dalam siaran berita di televisi Indonesia.

B. Jenis Penerjemahan Berdasarkan Aspek Tujuan Penerjemahan

1. Penerjemahan pragmatis
           adalah penerjemahan yang menekankan pada ketepatan pesan atau informasi, sehingga pesan dari bahasa sumber harus dijelaskan dengan benar. Jenis penerjemahan ini biasanya digunakan untuk menerjemahkan dokumen teknis seperti informasi perbaikan mesin.
2. Penerjemahan estetis-puitis 
          adalah penerjemahan yang mengutamakan konsep estetika bahasa sumber, meliputi emosi, perasaan, dan perasaan. Jenis penerjemahan ini biasanya digunakan untuk menerjemahkan karya sastra, seperti puisi, drama, dan novel.
3. Penerjemahan etnografis
          adalah penerjemahan yang mengutamakan konteks budaya, sehingga penerjemah harus memahami budaya dari bahasa sumber maupun bahasa sasaran
4. Penerjemahan linguistik
          adalah penerjemahan yang mengutamakan padanan makna dan gramatika dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Contohnya adalah bahasa dalam program komputer.

C. Jenis Penerjemahan Berdasarkan Media yang Digunakan

1. Penerjemahan Tulisan
2. Penerjemahan Lisan

Metode Penerjemahan Bahasa

A. Metode Penerjemahan yang Berorientasi pada Bahasa Sumber

1. Penerjemahan Kata per Kata (Word-for-word Translation)
Dalam metode penerjemahan kata demi kata, kalimat akan diterjemahkan satu demi satu kata secara berurutan tanpa memperhatikan konteksnya. Metode ini tidak cocok digunakan untuk menerjemahkan teks yang mengandung istilah budaya karena metode ini akan menerjemahkan istilah tersebut secara harfiah.
Metode ini cocok digunakan jika bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki struktur yang sama.Digunakan pada tahap awal penerjemahan (pre-translation) untuk memahami teks yang sulit.

2. Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)
Metode penerjemahan harfiah hampir sama dengan metode penerjemahan kata demi kata, yaitu tidak memperhatikan konteks.
Bisa digunakan pada tahap awal penerjemahan (pre-translation) untuk memahami teks yang sulit. Perbedaan metode ini dengan metode sebelumnya, yaitu metode ini sudah berusaha mengubah struktur bahasa sumber menjadi bahasa sasaran. Biasa digunakan untuk menerjemahkan istilah budaya yang meliputi, ekologi, benda budaya (artefak), budaya sosial, organisasi, adat, kegiatan, prosedur, dan konsep, serta politik dan tata kelola.

3. Penerjemahan Setia (Faithful Translation)
Penerjemahan setia berusaha mempertahankan bentuk atau format bahasa sumber. Meskipun begitu, metode penerjemahan ini sudah mencoba membentuk makna konstektual. Metode ini cocok digunakan untuk teks yang memiliki bentuk dan format yang setia dengan bahasa sumber, seperti teks hukum. Metode ini tidak cocok digunakan untuk menerjemahkan cerita anak karena akan menghasilkan terjemahan yang kaku dan kurang sesuai dengan budaya sasaran.

4. Penerjemahan Semantik (Semantic Translation)
Penerjemahan semantik lebih luwes dari pada penerjemahan setia. Metode penerjemahan semantik memperhatikan nilai estetis teks sumber sehingga teks hasil terjemahan juga harus terlihat indah dan natural. Selain memperhatikan nilai estetis dan kewajaran teks sumber, penerjemahan semantik juga berkompromi pada tataran makna jika diperlukan. Metode ini menerjemahkan istilah budaya dengan kata yang netral.

Untuk kalian yang membutuhkan penerjemah bahasa kalian bisa hubungi Pusat Penerjemah  

No WA : 0818 0780 9009

0 comments:

Post a Comment